Review Kuliner: Ikan bakar Pantura

Well, this time i'll review about culinary place to visit around Bandung city #kuliner #bandung
*FYI: artikel pertama saya untuk review kuliner
Kali ini.. Saya berkesempatan mencoba makan di kedai ikan bakar pantura yang letaknya di jalan Astana Anyar Bandung... (seberangnya Bank BCA)
Kedai ini buka dari sore hingga jam 23.00 malam
A.F.A.I.K kedai ini awalnya hanya terletak di trotoar jalan H. Safari (hook) pertigaan jalan Astana Anyar..di sisi kanan jalan ( setelah Bank BCA Astana Anyar - jika kita dari arah jalan Gardujati menuju Pasirkoja)
Setelah setahun buka, kedai ini berpindah ke seberangnya dan masih di trortoar jalan (sisi kiri jalan - jika kita dari arah jalan Gardujati menuju Pasirkoja)
Disekitar kedai ini pun terdapat kedai susu murni yang cukup terkenal dan sangat ramai hingga malam hari..
Baru beberapa bulan ini saya mengamati bahwa kedai ini akhirnya memiliki tempat yang lebih luas dengan membuka tempat di sebuah bangunan tepat di belakang kedai tersebut untuk meja pengunjung dan juga kasir serta toilet... I.M.H.O usaha ini cukup baik dan berkembang...
Well.. Enough for description about the place..let's to the main course.. ^*^
Waktu itu saya (beserta istri) datang sekitar pukul 8 malam lewat.. Tempatnya cukup untuk kurang lebih 20orang makan di tempat..
Pada saat tiba di tempat,  pelayan rumah makan (atau tepatnya :kedai) langsung meminta kami untuk memesan dahulu jenis ikan bakar yang akan kami santap...
Pelayan tersebut mengantar kami ke sebuah coolbox yang berisi ikan segar mentah...
Ternyata dalam coolbox tersebut hanya tersisa ikan jenis ayam-ayam (saya pun baru mengetahuinya dari sang pelayan tersebut bahwa namanya ikan ayam-ayam).. Ikannya cukup besar dan setelah ditimbang sekitar 800gr.. Cukup banyak untuk dimakan berdua...dan setelah menanyakan harganya, akhirnya kami memesan ikan tersebut untuk diproses.
#FYI: kita bisa memilih penyajian dengan proses dibakar ataupun digoreng.
Setelah menunggu sekitar 20 menit-an, akhirnya ikan bakar tersebut disajikan, tanpa tunggu lama kami pun mencobanya..
Kami menyantapnya dengan perlahan sambil menikmatinya dengan mencocol sambal cengek..
Kesan dari ikan bakar tersebut adalah :
1. Penyajian dengan garnish: potongan tomat dan jeruk nipis dan sambal kecap cengek bawang
2. Pembakaran yang merata, bumbu meresap dengan baik
3. Daging matang dan tidak berbau amis
4. Bumbu khas ikan bakar gurih dan tidak terlalu menyengat (cukup untuk lidah)


Baiklah untuk menilai saya akan menggunakan beberapa indikator dan parameter (diluar tipe) yakni :
0. TIPE (Kedai, Kaki Lima, Fastfood, Cafe, dll)
1. TEMPAT (Suasana Ruangan, Kebersihan, Lokasi)
2. PELAYANAN (Keramahan petugas, kejelasan informasi)
3. PENYAJIAN (lamanya waktu penyajian, keindahan penyajian)
4. RASA (cita rasa dan keunikan rasa)
5. HARGA (kewajaran rasio harga dengan rasa / suasana yg dinikmati)
Masing-masing indikator itu akan dinilai dengan score 1 - 5 (dimana paling baik adalah nilai 5, dan interval kenaikan-nya setiap 0.5 point)
Inilah penilaian saya
0. Tipe: Kedai - seafod
1. Penyajian: 3
2. Pelayanan: 3.5
3. Tempat :2.5
4. Rasa:3.5
5. Harga:3
Overall score: 3.1
Tips :
#1. jika hendak mencoba makan malam disana sebaiknya datang jangan terlalu malam, karena sistemnya adalah siapa cepat dia dapat..sehingga persedian jenis ikan yang ada pun terbatas
(kalau menurut poster yang dipajang disana, setidaknya kedai ini menyediakan lumayan banyak jenis ikan seperti: kerapu,  kakap putih, gurame, barakuda, kwe, hiu kecil, bawal,  kakap merah, ayam-ayam, ada pula udang dan cumi-cumi)
#2. Sebelum memesan ikan yang akan kita pilih untuk disantap, mintalah pelayanan kedai tersebut menimbang berat ikan tersebut dan menyebutkan harganya, apabila dirasa harga yg disebutkan kurang cocok(alias kemahalan), kita bisa minta ikan yang lebih ringan timbangannya.
#3. Nasi putih yang disajikan cukup banyak untuk satu porsinya,  bagi para wanita disarankan memesan setengah porsi saja.
Oke, segitu dulu review dari saya.. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua..

Comments